JAKARTA, APACERITA — Anak-anak yang lahir selama pandemi kini memasuki usia sekolah, dan banyak yang menunjukkan tanda-tanda keterlambatan akademis dan perkembangan.
Wawancara dengan para guru, dokter anak, dan pakar pendidikan mengungkap bahwa generasi ini cenderung kurang memiliki keterampilan dasar seperti memegang pensil, mengomunikasikan kebutuhan, mengidentifikasi bentuk dan huruf, serta mengelola emosi dan memecahkan masalah dengan teman sebaya.
Penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki lebih terpengaruh daripada anak perempuan. Dr. Jaime Peterson dari Oregon Health and Science University seperti dikutip dari The New York Times, Selasa (2/7/2024) mengatakan bahwa interaksi sosial yang terputus selama pandemi, seperti memakai masker dan kurangnya interaksi dengan anak-anak lain, sangat mempengaruhi perkembangan mereka. Anak-anak tidak mendapatkan kembali waktu yang hilang tersebut.
“Anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah, serta yang bersekolah di lingkungan mayoritas berkulit hitam atau Hispanik, menunjukkan keterlambatan yang lebih signifikan,” ucap dia.
Namun, para ahli percaya bahwa pemulihan mungkin terjadi jika penanganan dilakukan lebih awal dan tepat sasaran. Beberapa wilayah telah berinvestasi dalam program untuk mendukung anak-anak ini, seperti menambah jumlah asisten pengajar di taman kanak-kanak dan membuka kelas prasekolah tambahan.
Selama pandemi, banyak anak menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar dan kurang berinteraksi dengan anak-anak lain, yang memengaruhi keterampilan sosial dan motorik mereka. Peneliti mencatat bahwa stres orang tua selama pandemi juga berkontribusi terhadap perkembangan anak.
Meskipun demikian, ada optimisme bahwa anak-anak dapat mengejar ketinggalan dengan dukungan yang tepat. Program seperti persiapan masuk taman kanak-kanak di Oregon dan penambahan asisten pengajar di Tennessee menunjukkan hasil yang positif.
Kesimpulannya, meskipun anak-anak yang lahir selama pandemi menghadapi banyak tantangan perkembangan, dengan intervensi yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka memiliki potensi besar untuk mengejar ketinggalan dan berkembang sesuai dengan usianya. (*)