apacerita.id, Humbahas – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest) Luhut Binsar Panjaitan kembali melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) untuk meninjau dan memastikan progres pembangunan infrastruktur dan rencana kerja di Tanaman Sains Teknologi Herbal – Hortikultura (TSTH2) atau pusat riset herbal di Kecamatan Pollung, Jumat (14/10/2022).
Luhut bersama rombongan tiba di lokasi menggunakan helikopter dan disambut Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor dan sejumlah pejabat lainnya. Luhut yang saat itu didampingi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H Laoly, Kepala BSSN Hinca Siburian dan pejabat lainnya terlebih dahulu dijamu makan siang.
Usai makan siang dilanjutkan dengan mendengarkan paparan dan diskusi singkat, lalu peninjauan lokasi rencana budidaya, progres pembangunan gedung TSTH2 dan lokasi jalan yang akan menggunakan material limbah FABA, salah satu jenis limbah sisa pembakaran batubara.
Dalam kunjungan sebelumnya, Luhut mengatakan, Presiden Jokowi menginginkan adanya Herbal Research Center berkelas dunia di Humbahas. Di tempat itulah nantinya akan dikembangkan herbal riset center oleh para peneliti-peneliti.
Selain itu, dia juga mengatakan, bahwa pemerintah telah melakukan kerjasama dengan Zhejiang Chinese Medical University, NDRC (National Development dan Reform Commision), BPPT, ITB, IPB, UI, UGM, USU dan IT-DEL sebagai leading sektor.
“Nanti di sini akan dicoba dikembangkan herbal research center. Karena Indonesia itu punya 30.000 spesies herbal. Nanti, nggak tau berapa ribu yang bisa ditanam di sini untuk etalase ketinggian. Karena ini berada pada 1.400 meter. Tapi itu mereka akan melakukan penelitian-penelitian, bagaimana bibit-bibit hortikultura yang berkualitas tinggi. Nanti dari sinilah pusat bibitnya. Bibit-bibit itu, nanti rakyat akan menikmatinya. Jadi jangan lagi orang bilang, bibit Thailand, bibit mana. Tapi sudah menjadi bibit Pollung. Tapi masyarakat pun harus semua saling bantu dan harus saling kerjasama,” kata Luhut.
Mantan Menko Polhukam itu juga menambahkan, pemerintah juga saat ini merencanakan peternakan sapi yang nantinya akan dikembangkan di lokasi itu. Sehingga nanti kotoran dan air seni sapi bisa digunakan sebagai pupuk organik. Hal memungkinkan produk hortikultura dari lokasi itu adalah produk organik.
Lebih lanjut, mantan Kepala Staf Kepresidenan ini mengatakan, bahwa lokasi itu juga akan berkonsep perhutanan sosial. Di mana tanah akan dibagikan ke masyarakat dengan sertifikat.
“Tanah itu bisa diwariskan ke anak cucu tapi tidak bisa diperjual belikan dan pemanfaatannya hanya untuk pertanian tidak bisa dialih fungsikan,” katanya.
Di akhir sambutannya, Luhut mengajak semua masyarakat untuk mendoakan agar rencana program itu berjalan dengan baik, dengan hati yang baik dan jangan berburuk sangka. “Percayalah bahwa kita akan memberikan yang terbaik,” pungkasnya. (nz)