Ngeri, Pemerkosa dibunuh ratusan emak-emak berpisau di India

Para pengeroyok Akku Yadav di ruang sidang pengadilan distrik Nagpur, Maharashtra, India. (Foto/BBC)

New Delhi, apacerita.idPembunuhan preman bernama Akku Yadav di ruang sidang pengadilan distrik Nagpur, Maharashtra, India merupakan kasus yang mengerikan. Betapa tidak, Akku dikeroyok 200 ibu-ibu dan disiksa hingga tewas.

Dilansir The Guardian dan BBC, Akku Yadav dikenal sebagai preman yang gemar memeras warga di Kasturba Nagar, Distrik Nagpur.

Yadav dan gengnya telah meneror 300 keluarga Kasturba Nagar selama lebih dari satu dekade. Mereka menerobos masuk ke rumah-rumah untuk meminta uang. Terkadang melontarkan ancaman dan pelecehan.

Warga mengatakan dia membunuh setidaknya tiga warga dan membuang mayat mereka di rel kereta api. Mereka telah melaporkan kejahatannya ke polisi puluhan kali. Setiap kali dia ditangkap, dia diberi jaminan.

Tapi pemerkosaanlah yang digunakan Yadav untuk menghancurkan dan mempermalukan warga. Seorang korban pemerkosaan tinggal di setiap rumah lain di daerah kumuh.

Yadav pernah memerintahkan antek-anteknya untuk menyeret, bahkan gadis-gadis 12 tahun, ke gedung terlantar di dekatnya untuk diperkosa beramai-ramai.

Tak Pernah Didakwa Atas Pemerkosaan
Namun pria berusia 32 tahun itu tidak pernah didakwa melakukan pemerkosaan. Sebaliknya, kata para wanita itu, polisi akan memberi tahu dia siapa yang membuat laporan dan dia akan mengejar mereka. Menurut warga, polisi bekerja sama dengan Yadav. Yadav memberi suap dan minuman kepada petugas setempat dan mereka melindunginya.

Ketika seorang anak berusia 22 tahun melaporkan diperkosa oleh Yadav, polisi menuduhnya berselingkuh dan menyuruhnya pergi.

Eksekusi Brutal
Karena muak dengan Yadav yang seolah kebal hukum, pada 6 Agustus 2004, ratusan warga menghancurkan rumah Yadav yang kosong sampai menjadi puing-puing. Menjelang malam mereka mendengar Yadav telah ‘menyerah’ dan ditahan.

Keesokan harinya dia dijadwalkan hadir di pengadilan Distrik Nagpur. Ketika Yadav tiba, salah satu anak buahnya mencoba mengoper pisau yang dibungkus selimut di bawah hidung polisi.

Setelah para wanita memprotes, kaki tangannya ditangkap dan Yadav dibawa kembali ke tahanan. Yadav kemudian mengancam balik para wanita itu.

Pada hari sidang Yadav, 200 wanita datang ke pengadilan dengan membawa pisau sayur dan bubuk cabai. Saat dia masuk, Yadav melihat salah satu wanita yang dia perkosa. Dia menyebutnya pelacur dan mengancam akan mengulangi aksi kejinya terhadap wanita itu. Polisi justru tertawa.

Wanita itu melepas sandalnya dan mulai memukul Yadav sambil berteriak, “Kita tidak bisa hidup bersama di bumi ini. Ini kau atau aku.”

Itu adalah seruan yang membuat massa marah. Yadav pun langsung diserang di semua sisi oleh 200 wanita itu. Pisau ditarik oleh para wanita itu dan dua petugas ketakutan yang menjaganya melarikan diri.

Bubuk cabai dilemparkan ke wajah Akku Yadav dan kepalanya dilempari batu. Saat dia memukul dan melawan, salah satu korbannya memotong penisnya dengan pisau sayur. 70 luka tusukan tersisa di tubuhnya.

Lima Pengeroyok Sempat Ditangkap
Lima pengeroyok segera ditangkap usai Yadav tewas. Mereka kemudian dibebaskan setelah aksi demonstrasi di seluruh kota yang menuntut keadilan.

Hakim menerima permohonan mereka di tengah protes ratusan perempuan yang mengancam tidak akan meninggalkan pengadilan sampai tuntutan dipenuhi. Kasus ini menjadi begitu fenomenal di India, yakni ketika 200 wanita yang terzalimi main hakim sendiri. (dtc/qr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *