Penulis: Desmon Jhon Satar Silalahi SE
PEMILU merupakan instrumen untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat dimana rakyat sebagai subjek dan objeknya. Penyelenggaraan pemilu memiliki tahapan-tahapan yang panjang mulai dari perencanaan program dan anggaran sampai kepada penetapan calon terpilih.
Rakyat sebagai subjek dan objek dimana rakyat sebagai pelaku dari pemilu dan rakyat juga sebagai sasaran dari pemilu tersebut. Penyelenggaraan pemilu melebur bersama rakyat, rakyat memegang peranan penting dalam penyelenggaraannya dimana kedaulatan berada ditangan rakyat.
Rakyat memiliki kedaulatan, tanggung jawab, hak dan kewajiban pada penyelenggaraan pemilu. Rakyat merupakan kumpulan dari individu-individu dimana setiap individu merupakan mahluk yang paling tinggi derajatnya, sebagai mahluk sosial dan berbudaya, sebagai mahluk yang unik dan bertanggung jawab yang diikat oleh nilai dan norma.
Setiap individu dituntut untuk bisa memiliki tanggung jawab moral dan kesadaran moral, tanggung jawab terhadap diri sendiri dan juga terhadap orang lain atau sesama.
Penyelenggaraan pemilu merupakan tanggung jawab moral rakyat dan negara. Disamping tanggung jawab yuridis, tanggung jawab moral merupakan yang utama untuk membangun iklim demokrasi yang berbudaya dan bermartabat.
Norma dan etika merupakan pedoman bagi setiap individu dalam berkontestasi dan menentukan pilihan sebagai bentuk pengamalan terhadap nilai-nilai dari ideologi Pancasila yang merupakan sarana pemersatu bangsa Indonesia, memperkukuh dan memelihara kesatuan dan persatuan.
Setiap warga negara berhak untuk dipilih dan memilih berarti memiliki ikatan antara satu dengan yang lainnya. Pemilu merupakan cita cita dari reformasi yang secara bersama sama harus dirawat dan dijaga. (*)
(Penulis adalah Anggota Panwaslu Kecamatan Laguboti Kabupaten Toba)
