Pencarian Turis India yang Terjatuh ke Sinkhole di Malaysia Memasuki Hari ke-8

Sinkhole di Jalan Masjid India, Kuala Lumpur, Malaysia. (Foto Dok/AP/Vincebt Thian)

JAKARTA, APACERITA – Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap G Vijaya Lakshmi, seorang turis asal India yang terjatuh ke dalam sinkhole di Kuala Lumpur, Malaysia, terus berlanjut hingga Jumat (30/8/2024) waktu setempat. Pencarian telah memasuki hari ke-8 sejak insiden tersebut terjadi pada Jumat (23/8/2024) pekan lalu.

Lakshmi, wanita berusia 48 tahun, dilaporkan menghilang setelah terjatuh ke dalam lubang berdiameter besar dengan kedalaman sekitar delapan meter yang tiba-tiba muncul di trotoar saat ia berjalan menuju sebuah kuil di area Jalan Masjid India, Kuala Lumpur. Insiden ini terjadi di kawasan Dang Wangi, salah satu area yang ramai di ibu kota Malaysia tersebut.

Menurut laporan dari kantor berita Bernama, yang juga dilansir oleh The Star, upaya pencarian sempat dihentikan sementara pada Jumat pagi sekitar pukul 05.00 waktu setempat, sebelum dilanjutkan kembali pada pukul 08.00. Tim SAR yang terdiri atas Kepolisian Diraja Malaysia, Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (JBPM), Balai Kota Kuala Lumpur, dan Departemen Mineral dan Geosains kembali ke lokasi untuk melanjutkan operasi.

Sejauh ini, fokus utama operasi pencarian adalah membersihkan penyumbatan sepanjang 15 meter yang terdeteksi pada Kamis (29/8) di saluran pembuangan di bawah Wisma Yakin, sekitar 44 meter dari sinkhole tempat Lakshmi jatuh. Pada Jumat pagi, sekitar pukul 04.00 waktu setempat, dua penyelam dari JBPM Akademi Wilayah Utara mencoba membersihkan puing-puing di saluran tersebut. Namun, setelah hampir setengah jam menyelam, upaya mereka gagal dan tidak membuahkan hasil.

Sejak insiden terjadi, petugas penyelamat belum menemukan jejak keberadaan Lakshmi selain hanya sepasang sandal miliknya yang ditemukan di lokasi kejadian. Operasi SAR yang diluncurkan pada hari yang sama melibatkan berbagai personel dari pasukan keamanan dan otoritas setempat. Mereka menggunakan beragam teknik, termasuk jetting, flushing, dan penyedotan air untuk membersihkan puing-puing yang mungkin menghalangi akses di dalam saluran pembuangan.

Selain itu, berbagai alat bantu teknologi juga dikerahkan untuk mempercepat pencarian. Anjing pelacak digunakan untuk mendeteksi keberadaan korban, kamera yang dikendalikan dari jarak jauh disusuri ke dalam saluran, dan radar penembus tanah digunakan untuk memetakan struktur di bawah permukaan tanah yang mungkin membantu menemukan Lakshmi.

Meskipun operasi telah berlangsung selama delapan hari, situasi di sekitar lokasi kejadian tetap tidak banyak berubah. Sebagian besar tempat usaha di sekitar area kejadian masih memilih untuk tutup. Hanya beberapa toko yang berada di dalam gedung yang tetap buka, sementara para pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di trotoar memilih untuk tidak beroperasi.

Insiden ini mendapat perhatian besar dari publik, terutama karena risiko yang ditimbulkan oleh fenomena sinkhole yang jarang terjadi di daerah perkotaan padat seperti Kuala Lumpur. Pihak berwenang telah berjanji untuk terus melakukan pencarian hingga korban ditemukan atau upaya lebih lanjut diputuskan.

Hingga berita ini diturunkan, operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung, dengan harapan agar Lakshmi dapat ditemukan dalam kondisi selamat. Namun, pihak berwenang belum memberikan batas waktu kapan operasi ini akan dihentikan jika hasilnya tetap nihil. (qr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *