JAKARTA, APACERITA – Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, diminta oleh Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sigit Widodo, untuk segera meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan rakyat Indonesia.
Permintaan ini muncul setelah Hasto menuduh Jokowi menggunakan aparat penegak hukum untuk menekan pihak tertentu, yang menurut Sigit merupakan tuduhan tidak berdasar.
Sigit menuding Hasto sengaja memanipulasi konteks dengan hanya memutar rekaman suara Jokowi tanpa menampilkan video lengkapnya. Ia menilai, tindakan Hasto bertujuan untuk membingungkan media dan masyarakat.
“Saya kira Mas Hasto harus meminta maaf kepada Pak Jokowi dan seluruh rakyat Indonesia atas kebohongan ini. Mas Hasto dengan sengaja tidak memperlihatkan video dan hanya menampilkan suara untuk mengelabui media,” ujar Sigit kepada wartawan sebagaimana dikutip dari detikcom, Senin (19/8/2024).
Tudingan Hasto soal Penggunaan Penegak Hukum
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto membuat pernyataan ini ketika merespons pertanyaan wartawan mengenai keputusan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, yang menyatakan NasDem tidak akan mengusung Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta 2024. Hasto mengaitkan keputusan tersebut dengan dugaan adanya tekanan yang dilakukan oleh pihak tertentu, yang menurutnya tidak sehat dalam demokrasi.
Hasto kemudian merujuk pada rekaman suara yang diduga merupakan suara Presiden Jokowi, di mana dalam rekaman tersebut, Jokowi terdengar memberikan arahan kepada KPK, Jaksa Agung, dan Kapolri terkait penegakan hukum. Hasto menuding bahwa Jokowi menggunakan kekuasaan untuk menekan pihak yang dianggapnya mengganggu.
“Ini merupakan bagian dari upaya-upaya yang mencoba menekan. Tadi kan beredar video bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, Jaksa Agung, Kapolri. Itu tadi video yang saya terima. Apakah rekan-rekan wartawan sudah mendengar itu atau belum? Ini harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden karena ini berbahaya bagi demokrasi dan penegakan hukum, jika memang hal tersebut benar,” ujar Hasto saat di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8/2024).
PSI Minta Hasto Klarifikasi
Menanggapi hal tersebut, Sigit Widodo dari PSI menegaskan bahwa tindakan Hasto justru mempermalukan dirinya sendiri. Menurut Sigit, masyarakat Indonesia saat ini sudah cukup cerdas untuk membedakan antara informasi yang benar dan kabar bohong, sehingga tudingan Hasto hanya akan merugikan dirinya sendiri.
“Tindakan Mas Hasto ini hanya mempermalukan dirinya sendiri karena masyarakat sekarang sudah pintar dan mampu membedakan kabar bohong dari informasi yang benar,” kata Sigit.
Sigit juga menegaskan bahwa pernyataan Jokowi yang dipermasalahkan Hasto sebenarnya diucapkan dalam konteks yang berbeda. Perlu diketahui, pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi pada Rakornas Forkopimda di Sentul, Bogor, Rabu (13/11/2019).
Saat itu, Jokowi sedang membahas pentingnya kepastian hukum bagi pengusaha dan pejabat yang melakukan inovasi, serta menegaskan bahwa dirinya siap menindak tegas aparat yang menghambat kebijakan atau inovasi yang baik untuk negara.
Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan bahwa ia siap bertindak tegas terhadap aparat yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
“Kalau masih ada, akan saya gigit sendiri. Ini ada apa kok nggak jalan. Saya sudah mulai ngerti, saya sudah mulai ngerti kalau masih diteruskan. Kalau masih ada yang main-main. Sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya. Lewat KPK bisa, lewat Polri, lewat Kejaksaan bisa. Saya bisikin, di sana ada yang main-main,” ujar Jokowi saat itu.
PSI berharap agar Hasto segera mengklarifikasi tudingannya dan meminta maaf atas pernyataan yang dianggap menyesatkan tersebut. (nz)