JAKARTA, APACERITA – Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, artis Raffi Ahmad dan Atta Halilintar menggelar lomba panjat pinang dengan hadiah yang sangat menggiurkan, termasuk mobil, motor, dan iPhone. Acara ini diadakan di area Rans Entertainment dan turut menyertakan hadiah-hadiah mahal yang digantung di ujung tiang panjat pinang.
Video yang diunggah oleh Raffi Ahmad di akun Instagramnya menunjukkan bagaimana hadiah-hadiah fantastis tersebut diletakkan dalam karton dan kardus yang digantung. Raffi Ahmad mengungkapkan semangat kemerdekaan melalui keterangan postingan: “Panjat Pinang!! Hadiahnya gokil!!! Mobil!! Motor!! iPhone!! Uang ratusan juta rupiah!! Dan banyak banget yang lainnya!!! Merdeka!!! 17 Agustus Semangat 45.”
Atta Halilintar juga menyumbang hadiah-hadiah mahal untuk acara tersebut, menyatakan dukungannya melalui Instagram: “GOKILL!!! Solid!! Selamat Hari Kemerdekaan! AHHA X RANS Seru, Makasih Tim RANS perjuangannya kerenn sekalii dan semua Pertandingannya seru-seru banget. Sehat2 aa Raffi dan teh Gigi juga.”
Namun, meskipun acara ini dimaksudkan untuk merayakan kemerdekaan dengan meriah, lomba panjat pinang tersebut tidak luput dari kritik. Kontroversi muncul ketika diketahui bahwa peserta lomba adalah karyawan Rans Entertainment, bukan warga sekitar. Banyak warganet yang menilai bahwa ini tidak sesuai dengan tradisi lomba panjat pinang yang biasanya melibatkan masyarakat umum sebagai peserta.
Di media sosial, beberapa pengguna Instagram mengungkapkan ketidakpuasan mereka. Akun @sulastiyaniniastri berkomentar, “Aturan warga kampung, bukan karyawannya,” sementara akun @jakartafootball12 menulis, “Hadiahnya gede, yang main dia-dia juga.”
Di sisi lain, ada juga pembela yang melihat sisi positif dari acara ini. Beberapa warganet berpendapat bahwa memberikan penghargaan kepada karyawan yang selama ini membantu perusahaan adalah tindakan yang wajar. Akun @hollyfromazkaban menulis, “Karyawan dia juga banyak, kan harus mensejahterakan yang lebih dekat dulu.” Akun @bellaanggriyanii menambahkan, “Yang bantuin mereka cari uang kan karyawan. Wajar dong dia sejahterakan karyawannya. Kalau untuk masyarakat mah itu urusan RT/RW setempat.” tulisnya. (nz)