Medan, apacerita.id — Dalam mengatasi stunting, tim Program Kemandirian Masyarakat (PKM) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar Workshop Edukasi Pemenuhan Gizi dan Pengelolaan Keuangan bagi Keluarga untuk Mencegah Stunting.
Kegiatan ini merupakan kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UMSU yang didanai dari Program Insentif Pengabdian Masyarakat Terintegrasi dengan MBKM Berbasis Kinerja IKU bagi PTS tahun 2022.
Ketua Tim Pelaksana Murviana Koto SE M.Si mengatakan, kegiatan yang bermitra dengan UPT Puskesmas Pulo Brayan Dinas Kesehatan kota Medan ini digelar di Kantor Lurah Glugur Kota, Sabtu (24/12/2022) dan mengusung tema Mengatasi Stunting dengan Edukasi Pemenuhan Kebutuhan Gizi dan Pengelolaan Keuangan Keluarga.
“Melalui kegiatan Workshop ini, diharapkan peserta workshop akan mampu secara kreatif mengoptimalkan berbagai sumber gizi yang ada disekitar lingkungan tinggalnya,” ungkap Murviana Koto, Jumat (30/12/2022).
Camat Medan Barat Drs Lilik M MAP, dalam sambutannya menekankan pentingnya kerjasama dan partisipasi aktif seluruh pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun masyarakat.
“Hal ini diperlukan agar program penanganan stunting bisa berjalan dengan maksimal,” tegasnya.
Sedangkan Pembina Utama Muda UPT Puskesmas Pulo Brayan, dr. Trisna Haryanti, M.Kes menyebut pentingnya pencegahan stunting karena anak merupakan penerus generasi yang harus memiliki kesehatan agar mampu memiliki daya pikir yang baik dan fisik yang baik. Oleh karenanya, perlu kesadaran masyarakat kesadaran masyarakat sangat diperlukan.
“Karena pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini mulai dari calon ibu pengantin, ibu hamil dan anak balita,” pungkasnya.
Anggota tim pelaksana Dr Leylia Khairani S.Pd M.Si dan dr Eka Febriyanti M. Gizi, menjelaskan bahwa sunting adalah kondisi yang perlu mendapatkan prioritas perhatian. Stunting merupakan kondisi lambat tumbuh kembang balita yang disebabkan karena kekurangan gizi.
Kondisi ini dapat mengakibatkan penurunan kecerdasan anak yang jika tidak segera ditangani, kedepan akan menurunkan kualitas SDM Indonesia.
Jika ini terjadi bonus demografi yang dimiliki Indonesia, tidak akan dapat termanfaatkan optimal bagi peningkatan kesejahteraan bangsa.
Pemateri yang dihadirkan pada workshop ini juga menekankan bahwa keluarga perlu mengelola makanan yang dikonsumsi. Makanan yang disajikan tidak perlu mahal, sepanjang lengkap gizinya.
Hal ini juga ditekankan oleh pemateri tentang pengelolaan keuangan keluarga. Pemateri menunjukkan perlunya melakukan pengalokasian keuangan dengan baik agar terhindar dari gaya hidup konsumtif yang makin marak diperkotaan, khususnya sejak makin menjamurnya pinjaman online.
Setelah workshop, pada acara yang diikuti oleh 50 peserta dari Kelurahan Pulo Brayan dan Kelurahan Glugur Darat, dilakukan penyerahan paket makanan bergizi yang berupa susu, telur, kacang hijau, santan, gula merah kepada peserta workshop. Sedangkan kepada UPT Puskesmas Pulo Brayan diserahkan bantuan peralatan yang diharapkan dapat membantu dalam pencegahan stunting.
Kegiatan ini, merupakan lanjutan dari kegiatan yang dilakukan pada Pertama pada Sabtu (17/12), berupa pemeriksaan kesehatan pada anak balita, penyuluhan gizi dan pengelolaan keuangan bagi keluarga dengan anak stunting. Selain itu pada kegiatan yang dilakukan di Posyandu Glugur ini, dosen dari UMSU juga menyerahkan bingkisan berupa susu, telur rebus, biskuit balita dan promina kepada anak-anak balita. (rel/nz)