Utusan Khusus Tiongkok Sebut Polusi Udara Jakarta Masih Buruk, Perlu Transisi Energi Segera

Polusi udara merupakan permasalahan serius yang bisa memberikan efek buruk terhadap kesehatan masyarakat di DKI Jakarta. (Foto Dok/Antara)

JAKARTA, APACERITA – Liu Zhenmin, Utusan Khusus Tiongkok untuk Perubahan Iklim, menyatakan bahwa polusi udara di Jakarta, Indonesia, masih dalam kondisi buruk dan tidak menunjukkan perbaikan setelah tujuh tahun. Liu mengungkapkan pandangannya tersebut dalam diskusi yang berlangsung di Indonesia Net Zero Summit (INZS) 2024 di Jakarta pada Sabtu (24/8/2024).

Menurut Liu, kondisi polusi udara di Jakarta saat ini sama seperti tujuh tahun lalu. Liu menyarankan agar Indonesia segera melakukan langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini dengan cara mempercepat transisi ke kendaraan listrik dan sepeda motor listrik. Ia mengacu pada pengalaman Tiongkok, yang menunjukkan bahwa kualitas udara dapat membaik dalam waktu beberapa bulan hingga setahun setelah implementasi kebijakan serupa.

Liu juga menekankan pentingnya dukungan dari masyarakat, terutama generasi muda, untuk mendukung transisi energi ini. Ia menjelaskan bahwa Tiongkok telah menerapkan kebijakan yang mencakup pengendalian polusi, pengurangan emisi, perluasan area hijau, dan pertumbuhan ekonomi. Liu percaya bahwa Tiongkok dan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas energi terbarukan dan produksi energi terbarukan.

Mengapresiasi target nol emisi bersih yang ditetapkan pemerintah Indonesia untuk tahun 2050, Liu menyarankan agar Indonesia menyusun rencana nasional yang komprehensif untuk mencapai target tersebut. Ia juga mengusulkan agar Indonesia secara bertahap mengurangi ketergantungan pada batu bara dalam penyediaan energi.

Konferensi Indonesia Net Zero Summit (INZS) 2024, yang diadakan pada 24 Agustus 2024 oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), mengusung tema ‘S.O.S Neraka Bocor: Climate Avengers Assemble!’. Konferensi ini bertujuan untuk melibatkan anak muda Indonesia dalam upaya menghadapi tantangan perubahan iklim. (nz)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *