MEDAN, APACERITA – Warga yang tinggal di Gang Tenang, Lingkungan XVII, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, kini menghadapi kesulitan setiap kali hujan turun. Gang yang menjadi akses utama mereka seringkali tergenang air, meskipun hujan hanya turun sebentar. Kondisi ini telah menimbulkan keresahan, karena genangan air mencapai ketinggian selutut, membuat warga sulit untuk keluar rumah.
Kondisi tersebut terjadi lagi pada Minggu (25/8/2024), saat hujan mengguyur kawasan tersebut. Warga mendapati jalan di gang mereka kembali tergenang, dan aktivitas sehari-hari pun terganggu. Manullang, salah seorang warga yang mewakili puluhan kepala keluarga (KK) di Gang Tenang, menjelaskan bahwa masalah ini disebabkan oleh parit di Jalan Pintu Air IV yang sudah tersumbat. Parit yang seharusnya mengalirkan air dari gang mereka tidak lagi berfungsi dengan baik, sehingga air hujan tidak dapat mengalir dengan lancar dan menyebabkan genangan.
“Parit di Jalan Pintu Air IV sudah lama tumpat, sehingga air tidak bisa mengalir. Akibatnya, setiap kali hujan, air meluap dan menggenangi gang kami. Kami berharap pemerintah bisa segera membantu membersihkan parit ini, karena kami sendiri tidak mampu mengatasinya. Dibutuhkan alat berat untuk membersihkan parit yang panjang dan sudah parah tersumbatnya,” ujar Manullang.
Tidak hanya di Gang Tenang, masalah serupa juga dialami oleh warga Gang Riamasari di Lingkungan XIX, Kelurahan Kwala Bekala. Kondisi jalan di gang ini bahkan lebih memprihatinkan, karena setiap kali hujan turun, jalan menjadi berlumpur dan sulit dilalui. Warga mengaku bahwa sudah bertahun-tahun jalan di Gang Riamasari tidak pernah mendapatkan perbaikan dari pemerintah.
Tumanggor, yang mewakili sekitar 50 KK di Gang Riamasari, menyatakan bahwa gang mereka sudah lama tak tersentuh pembangunan. Sementara gang-gang lain di sekitarnya telah beberapa kali diperbaiki dengan cor beton, Gang Riamasari tetap dibiarkan dalam kondisi yang memprihatinkan.
“Gang Riamasari ini kondisinya sudah sangat parah. Setiap kali hujan, jalanan menjadi lumpur, dan kami sangat kesulitan untuk beraktivitas. Gang-gang lain di sekitar kami sudah beberapa kali dicor beton, tapi gang kami belum juga disentuh oleh pemerintah. Kami sangat berharap Pemko Medan bisa segera memperbaiki gang ini, dan melakukan pengecoran beton seperti yang dilakukan di tempat lain,” ujar Tumanggor.
Kedua gang ini, yang berada di kawasan yang sama, kini menjadi perhatian warganya yang berharap pemerintah segera turun tangan. Mereka mendesak agar perbaikan dilakukan secepatnya, terutama sebelum musim hujan tiba, agar masalah genangan dan jalan berlumpur bisa segera teratasi. Para warga juga berharap bahwa pemerintah kota Medan dapat memberikan perhatian yang sama kepada seluruh wilayah, tanpa ada yang terabaikan.
Harapan warga adalah agar kehidupan sehari-hari mereka kembali normal tanpa harus terganggu oleh genangan air atau jalan yang berlumpur. Mereka juga berharap agar pemerintah bisa memahami dan merespons kebutuhan mendesak mereka untuk infrastruktur yang lebih baik. (rd)